Meski tidak berbahaya, bintitan pada mata tidak boleh disepelekan.
Pasalnya, selain mengganggu kenyamanan mata, bintitan dapat menyebar
dari satu mata ke mata yang lain.
Bintitan atau hordeolum
merupakan pembengkakan berisi nanah di tepi kelopak mata. Bintitan
disebabkan oleh infeksi salah satu folikel rambut yang merupakan tempat
asal bulu mata tumbuh. Penyakit ini hampir selalu terjadi di kelopak
mata bawah.
Bintitan biasanya matang dan meletus dalam empat atau lima hari.
Menggosok dan menarik-narik bulu mata dapat mendorong bintitan, yang
mungkin juga terkait dengan peradangan menyeluruh kelopak mata, yang
dikenal sebagai blefaritis.
“Bintitan tidak terlalu menginfeksi, namun bisa menyebar dari satu
mata ke mata lain. Bintitan biasanya tidak berbahaya dan bisa ditangani
di rumah,” tutur Dr. Mirriam Stoppard dalam bukunya Panduan Kesehatan Keluarga.
Seperti jerawat, bintitan pun disebabkan oleh debu yang menempel.
Bedanya, jika jerawat terjadi di kulit, bintitan di sekitar kelopak
mata.
Bulu mata dapat dibersihkan dengan menggunakan air bersih atau sabun,
juga sampo bayi jika sekitar kulit kelopak mata terasa gatal.
Tujuannya, agar bulu mata kembali bersih.
Selain itu bintitan juga disebabkan metabolisme lemak. Tak heran jika
seseorang terkena beberapa kali bintitan, perlu ditanyakan apakah dia
terlalu sering minum susu atau makan telur. Sebab, terlalu banyak
makanan tersebut menyebabkan metabolisme lemaknya menjadi tidak benar.
“Dalam satu kelopak mata terdapat sekitar 20 hingga 30 kelenjar
lemak, sehingga seseorang bisa terkena bintitan secara berulang-ulang
pada kelenjar-kelenjar yang berbeda,” tutup Stoppard.
sumber : gaptekupdate
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Posting Komentar